Kenaikan BBM yang berlangsung dua kali semasa pemerintahan SBY benar-benar membuat panik warga masyarakat. Penolakan pun terjadi dimana-mana, terakhir demo kenaikan BBM terjadi di wilayah UKI-Cawang tempat gereja kita berada. Bentuk demontrasi yang dilakukan mahasiswa adalah gambaran kepanikan masyarakat yang terakumulasi dalam bentuk anarkis dan anti pemerintah.
Mahasiswa ternyata lebih memahami rasa panik di masyarakat dibanding gereja yang ekslusive dengan ‘rasa percaya’ pemeliharan Tuhan. Sampai tulisan ini diturunkan tidak ada suara kepedulian (kenabian atau kebenaran) yang keluar dari lembaga-lambaga yang mengatasnamakan kekristenan. Semua diam, nyaris tak bersuara. Dimana suara kebenaran atau kenabian yang dulu digembar-gemborkan oleh partai atau lembaga gereja?
Rakyat panik, menangis, dimana suaramu…..?
Filed under: Pengajaran |
Tinggalkan komentar